LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
PROSES TERJADINYA OSMOSIS
DAN
PERISTIWA PLASMOLISIS
![]() |
Disusun oleh :
1.
Mirna Chrismawati ()
2.
Misbahul Munir (16)
3.
Putri Wijayanti (24)
SMA NEGERI 1 REMBANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PERISTIWA PLASMOLISIS
A.
Tujuan
Mengamati
proses terjadinya plasmolisis pada sel tumbuhan (Rhoeo discolor).
B.
Landasan Teori
Plasmolisis
adalah peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran plasma dari
dinding sel tumbuhan dari dinding sel jika sel dimasukan kedalam larutan
hipertonik. Plasmolisis juga merupakan suatu proses yang secara nyata
bisa menunjukkan bahwa sel sebagai unit terkecil kehidupan ternyata terjadi
sirkulasi keluar masuk suatu zat, artinya suatu zat/materi bisa keluar dari sel
dan bisa masuk melalui membran. Plasmolisis merupakan dampak dari
peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam
terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan
juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel
dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan
terjadinya plasmolisis, tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di
mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan
adanya jarak antara dinding sel dan membran.
C.
Alat dan Bahan
1. Mikroskop
binokuler
2. Gelas
benda dan gelas penutup
3. Cutter
4. Stopwatch
5. Daun
Rhoeo discolor
6. Akuades
7. Larutan
gula 0,3 M
8. Tissue
9. Cawan
petri
10. Pipet
D.
Cara Kerja
a. Sayatlah
permukaan bagian bawah daun Rhoeo
discolor (bagian yang berwarna ungu merah). Buatlah sayatan setipis
mungkin.
b. Ambil
sayatan tersebut dan letakkan pada gelas benda yang sudah ditetesi dengan air.
Selanjutnya tutup sayatan daun pada gelas benda dengan gelas penutup. Amati
preparat tersebut menggunakan mikroskop.
c. Gambarlah
bentuk sel yang Anda amati.
d. Larutkan
sukrosa dalam cawan petri. Rendamlah sayatan daun Rhoeo discolor ke dalam larutan gula 0,3 M selama ±5 menit. Untuk
membuat larutan gula 0,3 M, larutkan gula 5,4 gram gula ke dalam 100 ml akuades
(pelarut).
e. Ambil
sayatan dan letakkan sayatan yang telah direndam pada gelas benda. Selanjutnya,
tutup sayatan tersebut dengan gelas penutup dan amati menggunakan mikroskop.
f. Gambarlah
bentuk sel yang Anda amati.
g. Bandingkan
dengan gambar sebelumnya.
E.
Hasil Pengamatan
Gambar 1
Merupakan hasil pengamatan pada sel
daun Rhoeo discolor yang menggunakan media air dalam preparatnya. Sel
yang masih utuh, belum mengalami plasmolisis.
Gambar 2
Merupakan hasil pengamatan pada sel
daun Rhoeo discolor yang sudah mengalami proses peristiwa plasmolisis
setelah direndam dalam larutan gula 0,3 M.
F.
Pembahasan
Berdasarkan
hasil pengamatan pada praktik plasmolisis pada saat
diteteskan air, kondisi sel daun Rhoeo discolor dalam keadaan normal,
terlihat bagian-bagian sel berbentuk rongga segi enam dengan sitoplasma berwarn
ungu memenuhi dinding sel. Air yang diteteskan membentuk lingkungan isotonik
baik di dalam maupun di luar sel, sehingga bentuk sel normal. Ketika sel
pada daun Rhoeo discolor di rendam dalam larutan gula 0,3 M mengalami
plasmolisis. Hal ini dikarenakan sel pada daun Rhoeo discolor diletakan
pada larutan gula dengan konsentrasi tingi (hipertonik) dan menyebabkan sel
tersebut akan kehilangan air. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti itu akan
layu dan akan lebih banyak kehilangan air yang menyebabkan terjadinya
plasmolisis. Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:
1. Kadar air dan materi terlarut
yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut
yang ada di luar sel.
Jika diamati dengan cermat pada
mikroskop maka vakuola sel-sel Rhoeo discolor tersebut tidak
tampak dan sitoplasma akan mengkerut dan membran sel akan terlepas dari
dindingnya. Peristiwa lepasnya plasma sel dari dinding sel ini disebut
plasmolisis
G.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa
daun Rhoeo discolor akan mengalami
plasmolisis bila di rendam dalam larutan gula. Hal ini dikarenakan larutan tersebut memiliki kosentrasi
yang lebih tinggi dibanding dengan kosentrasi air di dalam sel daun tersebut.
PROSES TERJADINYA OSMOSIS
A.
Tujuan
Mengamati
dan menjelaskan proses terjadinya osmosis.
B.
Landasan Teori
Osmosis adalah difusi air melewati
membran permeabel diferensial dari daerah berpotensi tinggi menuju daerah
berpotensi rendah. Pergerakan air dari larutan hipotonik kelarutan hipertonik
melalui membran atau pergerakan air dari larutan yang konsentrasinya rendah ke
larutan yang konsentrasinya tinggi melalui membran.
C.
Alat dan Bahan
1. Telur
ayam
2. Sedotan
3. Plastisisn
4. Spidol
5. Gelas
beker 50 ml
6. Air
7. Penggaris
D.
Cara Kerja
1. Ambil
sebutir telur, kemudian pukul-pukullah dengan pelan pada bagian ujung telur
yang tumpul sehingga cangkangnya retak-retak. Jangan sampai selaput di dalamnya
pecah.
2. Ambillah
cangkang yang sudah retak secara hati-hati sehingga didapatkan ujung telur
tanpa cangkang kurang lebih seluas 2 cm2.
3. Pada
ujung telur yang lain dibuat lubang kecil untuk memasukkan sedotan.
4. Masukkan
sedotan ke dalam telur dengan hati-hati.
5. Tutuplah
lubang telur di sekitar sedotan dengan menggunakan plastisin sehingga lubang
tersebut tertutup rapat (tidak bocor).
6. Isilah
gelas beker dengan air kurang lebih 30 ml.
7. Sebelum
telur diletakkan ke dalam gelas beker bubuhkan skala (berupa tanda (-)) pada
sedotan dengan jarak 0,5 sm dimulai dari pangkal sedotan yang berhimpit dengan
ujung telur.
8. Masukkan
telur pada gelas beker yang sudah diisi air dengan pelan-pelan dan mulailah
mencatat waktunya.
9. Amati
pergerakan air pada sedotan dengan selang waktu 5 menit sampai kurang lebih 30
menit atau sampai Anda mendapatkan data yang representatif.
10. Catatlah
hasil pengamatan dalam tabel.
E.
Hasil Pengamatan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama praktikum, air
naik melalui sisi pangkal sedotan yang berhimpit dengan ujung telur yang telah
dilapisi menggunakan plastisin dan tidak naik melalui sedotan.
F.
Pembahasan
Pada prosedur kerja yang telah dibuat, dimana
telur ayam harus dilubangi pada kedua kutub telur. Kutub telur pertama
dilubangi hingga menembus cangkang dan selaput telur sebaliknya pada kutub
telur berlawanan di lubangi hingga cangkangnya saja, kita dapat mengamati
bagaimana molekul air yang memiliki konsentrasi rendah dapat berpindah ke
cairan telur yang memiliki konsentrasi tinggi, serta dapat mengamati bagaimana
molekul air menembus membran sel telur (selaput) yang selektif permeabel. Dalam
hal ini air sebagai pelarut yang memiliki konsentrasi rendah (hipotonis) dan
cairan di dalam telur merupakan pelarut yang memiliki konsentrasi tinggi
(hipertonis). Kesetimbangan dinamis akan terjadi jika konsentrasi antara
larutan air dan cairan telur sama dan terbentuk larutan yang isotonis.
Perpindahan larutan juga terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi.
Air dari dalam telur tidak dapat
naik melalui sedotan melainkan naik dan keluar membasahi sisi pangkal sedotan
yang berhimpit dengan ujung telur yang telah dilapisi menggunakan plastisin.
Hal ini disebabkan karena plastisin yang menutupi lubang telur disekitar
sedotan tidak tertutup rapat. Membran sel telur bagian bawah yang tidak
tertutupi oleh cangkang kurang lebar menyebabkan terhambatnya air yang naik
melalui membran sel telur yang bersifat selektif permeable.
G.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa air tidak dapat naik
melalui sedotan dikarenakan kurang rapatnya plastisin serta membran bagian
bawah telur yang tidak tertutupi oleh cangkang kurang lebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar