Sabtu, 30 Agustus 2014

PROSES TERJADINYA OSMOSIS DAN PERISTIWA PLASMOLISIS


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PROSES TERJADINYA OSMOSIS
DAN
PERISTIWA PLASMOLISIS
Description: http://dc263.4shared.com/img/nAlb-H2z/s7/LOGO_SMAN_1_REMBANG.jpg
 









Disusun oleh :
1.      Mirna Chrismawati ()
2.      Misbahul Munir      (16)
3.      Putri Wijayanti        (24)


SMA NEGERI 1 REMBANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PERISTIWA PLASMOLISIS

A.    Tujuan
Mengamati proses terjadinya plasmolisis pada sel tumbuhan (Rhoeo discolor).
B.     Landasan Teori
Plasmolisis adalah peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran plasma dari dinding sel tumbuhan dari dinding sel jika sel dimasukan kedalam larutan hipertonik. Plasmolisis juga merupakan suatu proses yang secara nyata bisa menunjukkan bahwa sel sebagai unit terkecil kehidupan ternyata terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat, artinya suatu zat/materi bisa keluar dari sel dan bisa masuk melalui membran. Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis, tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.
C.     Alat dan Bahan
1.      Mikroskop binokuler
2.      Gelas benda dan gelas penutup
3.      Cutter
4.      Stopwatch
5.      Daun Rhoeo discolor
6.      Akuades
7.      Larutan gula 0,3 M
8.      Tissue
9.      Cawan petri
10.  Pipet
D.    Cara Kerja
a.       Sayatlah permukaan bagian bawah daun Rhoeo discolor (bagian yang berwarna ungu merah). Buatlah sayatan setipis mungkin.
b.      Ambil sayatan tersebut dan letakkan pada gelas benda yang sudah ditetesi dengan air. Selanjutnya tutup sayatan daun pada gelas benda dengan gelas penutup. Amati preparat tersebut menggunakan mikroskop.
c.       Gambarlah bentuk sel yang Anda amati.
d.      Larutkan sukrosa dalam cawan petri. Rendamlah sayatan daun Rhoeo discolor ke dalam larutan gula 0,3 M selama ±5 menit. Untuk membuat larutan gula 0,3 M, larutkan gula 5,4 gram gula ke dalam 100 ml akuades (pelarut).
e.       Ambil sayatan dan letakkan sayatan yang telah direndam pada gelas benda. Selanjutnya, tutup sayatan tersebut dengan gelas penutup dan amati menggunakan mikroskop.
f.       Gambarlah bentuk sel yang Anda amati.
g.      Bandingkan dengan gambar sebelumnya.
E.     Hasil Pengamatan





Gambar 1

Merupakan hasil pengamatan pada sel daun Rhoeo discolor yang menggunakan media air dalam preparatnya. Sel yang masih utuh, belum mengalami plasmolisis.






Gambar 2

Merupakan hasil pengamatan pada sel daun Rhoeo discolor yang sudah mengalami proses peristiwa plasmolisis setelah direndam dalam larutan gula 0,3 M.
F.      Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktik plasmolisis pada saat diteteskan air, kondisi sel daun Rhoeo discolor dalam keadaan normal, terlihat bagian-bagian sel berbentuk rongga segi enam dengan sitoplasma berwarn ungu memenuhi dinding sel. Air yang diteteskan membentuk lingkungan isotonik baik di dalam maupun di luar sel, sehingga bentuk sel normal. Ketika sel pada daun Rhoeo discolor di rendam dalam larutan gula 0,3 M mengalami plasmolisis. Hal ini dikarenakan sel pada daun Rhoeo discolor diletakan pada larutan gula dengan konsentrasi tingi (hipertonik) dan menyebabkan sel tersebut akan kehilangan air. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti itu akan layu dan akan lebih banyak kehilangan air yang menyebabkan terjadinya plasmolisis. Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:
1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
Jika diamati dengan cermat pada mikroskop maka vakuola sel-sel Rhoeo discolor tersebut tidak tampak dan sitoplasma akan mengkerut dan membran sel akan terlepas dari dindingnya. Peristiwa lepasnya plasma sel dari dinding sel ini disebut plasmolisis
G.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa daun Rhoeo discolor akan mengalami plasmolisis bila di rendam dalam larutan gula. Hal ini dikarenakan larutan tersebut memiliki kosentrasi yang lebih tinggi dibanding dengan kosentrasi air di dalam sel daun tersebut.




PROSES TERJADINYA OSMOSIS

A.    Tujuan
Mengamati dan menjelaskan proses terjadinya osmosis.
B.     Landasan Teori
Osmosis adalah difusi air melewati membran permeabel diferensial dari daerah berpotensi tinggi menuju daerah berpotensi rendah. Pergerakan air dari larutan hipotonik kelarutan hipertonik melalui membran atau pergerakan air dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi melalui membran.
C.     Alat dan Bahan
1.      Telur ayam
2.      Sedotan
3.      Plastisisn
4.      Spidol
5.      Gelas beker 50 ml
6.      Air
7.      Penggaris
D.    Cara Kerja
1.      Ambil sebutir telur, kemudian pukul-pukullah dengan pelan pada bagian ujung telur yang tumpul sehingga cangkangnya retak-retak. Jangan sampai selaput di dalamnya pecah.
2.      Ambillah cangkang yang sudah retak secara hati-hati sehingga didapatkan ujung telur tanpa cangkang kurang lebih seluas 2 cm2.
3.      Pada ujung telur yang lain dibuat lubang kecil untuk memasukkan sedotan.
4.      Masukkan sedotan ke dalam telur dengan hati-hati.
5.      Tutuplah lubang telur di sekitar sedotan dengan menggunakan plastisin sehingga lubang tersebut tertutup rapat (tidak bocor).
6.      Isilah gelas beker dengan air kurang lebih 30 ml.
7.      Sebelum telur diletakkan ke dalam gelas beker bubuhkan skala (berupa tanda (-)) pada sedotan dengan jarak 0,5 sm dimulai dari pangkal sedotan yang berhimpit dengan ujung telur.
8.      Masukkan telur pada gelas beker yang sudah diisi air dengan pelan-pelan dan mulailah mencatat waktunya.
9.      Amati pergerakan air pada sedotan dengan selang waktu 5 menit sampai kurang lebih 30 menit atau sampai Anda mendapatkan data yang representatif.
10.  Catatlah hasil pengamatan dalam tabel.


E.     Hasil Pengamatan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama praktikum, air naik melalui sisi pangkal sedotan yang berhimpit dengan ujung telur yang telah dilapisi menggunakan plastisin dan tidak naik melalui sedotan.
F.      Pembahasan
            Pada  prosedur kerja yang telah dibuat, dimana telur ayam harus dilubangi pada kedua kutub telur. Kutub telur pertama dilubangi hingga menembus cangkang dan selaput telur sebaliknya pada kutub telur berlawanan di lubangi hingga cangkangnya saja, kita dapat mengamati bagaimana molekul air yang memiliki konsentrasi rendah dapat berpindah ke cairan telur yang memiliki konsentrasi tinggi, serta dapat mengamati bagaimana molekul air menembus membran sel telur (selaput) yang selektif permeabel. Dalam hal ini air sebagai pelarut yang memiliki konsentrasi rendah (hipotonis) dan cairan di dalam telur merupakan pelarut yang memiliki konsentrasi tinggi (hipertonis). Kesetimbangan dinamis akan terjadi jika konsentrasi antara larutan air dan cairan telur sama dan terbentuk larutan yang isotonis. Perpindahan larutan juga terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi.
Air dari dalam telur tidak dapat naik melalui sedotan melainkan naik dan keluar membasahi sisi pangkal sedotan yang berhimpit dengan ujung telur yang telah dilapisi menggunakan plastisin. Hal ini disebabkan karena plastisin yang menutupi lubang telur disekitar sedotan tidak tertutup rapat. Membran sel telur bagian bawah yang tidak tertutupi oleh cangkang kurang lebar menyebabkan terhambatnya air yang naik melalui membran sel telur yang bersifat selektif permeable.
G.    Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa air tidak dapat naik melalui sedotan dikarenakan kurang rapatnya plastisin serta membran bagian bawah telur yang tidak tertutupi oleh cangkang kurang lebar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar