LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
UJI ZAT ADITIF PADA MAKANAN DAN MINUMAN
![]() |
Disusun oleh :
1.
Mirna Chrismawati (15)
2.
Misbahul Munir (16)
3.
Putri Wijayanti (24)
SMA NEGERI 1 REMBANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
UJI ZAT MAKANAN TERLARUT
A. TUJUAN
Mengetahui beberapa makanan atau
minuman yang dicurigai mengandung zat aditif
B. LANDASAN
TEORI
Makanan pokok kita mengandung karbohidrat, protein,
kalsium, zat besi, vitamin dan yang lainnya. Namun, dalam pengolahannya banyak
ditambahkan bahan-bahan kimia lain yang secara sengaja ataupun tidak disengaja
ditambahkan. Bahan kimia tambahan pada makanan umumnya dikenal sebagai zat
aditif makanan. Zat aditif ini dapat menambah rasa, aroma, dan warna yang dapat
menarik selera para konsumen. Bahan tambahan makanan digunakan agar makanan tampak lebih menarik dan tahan lama; bahan tersebut
dapat sebagai pengawet, pewarna, penyedap rasa dan aroma, antioksidan, dan
lain-lain. Sehingga bahan makanana tersebut tidak bernilai gizi.
Penggunaan bahan makanan pangan tersebut di Indonesia
telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Undang Undang, Peraturan Menteri
Kesehatan dan lain-lain. Di samping itu UU Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan
Pasal 10 ayat 1 dan 2 beserta penjelasannya erat kaitannya dengan bahan
tambahan makanan yang pada intinya adalah untuk melindungi konsumen agar
penggunaan bahan tambahan makanan tersebut benar-benar aman untuk dikonsumsi
dan tidak membahayakan.
Salah satu bahan tambahan yang dilarang digunakan
dalam makanan adalah asam borat dan garamnya natrium tetraborat (boraks). Boraks berasal dari
bahasa Arab yaitu Bouraq. Merupakan kristal lunak yang mengandung unsur boron,
berwarna putih, tidak berbau serta stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks
bersifat mudah larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, pH 9,5. Dalam air, boraks berubah menjadi natrium
hidroksida dan asam borat.
Boraks merupakan garam Natrium Na₂B4O7.10H₂O yang banyak digunakan
dalam berbagai industri non-pangan khususnya industri kertas, gelas, bahan
solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik, pengontrol kecoak dan
keramik. Gelas pyrex yang terkenal dibuat dengan campuran boraks. Boraks merupakan bahan
beracun dan bahan berbahaya bagi manusia, karena bisa menimbulkan efek racun,
dan bila dikonsumsi menahun bisa menyebabkan kanker. Tetapi mekanisme
toksisitasnya berbeda dengan formalin.
Formalin adalah Formaldehid atau Metanal HCHO yang merupakan larutan yang tidak
berwarna dan berbau menyengat, pada suhu kamar berupa gas yang bisa larut dalam
alkohol, aseton maupun air. Dalam
industri kimia sangat penting sebagai desinfektan, fungisida, bakterisida,
bahan dasar pembuat resin dan pengawet mayat.
Asam
benzoat, C7H6O2 (atau C6H5COOH),
adalah padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam
karboksilat aromatik yang paling sederhana. Nama asam ini berasal dari gum
benzoin (getah kemenyan), yang dahulu merupakan satu-satunya sumber asam benzoat.
Asam lemah ini beserta garam turunannya digunakan sebagai pengawet makanan.
Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis banyak bahan-bahan
kimia lainnya.
C. ALAT
DAN BAHAN
- Alat
1) Mortal
2) Tabung
reaksi
3) Gelas
ukur
4) Penjepit
5) Pengaduk
6) Plat
tetes
7) Gelas
beker
8) Pipet
9) Kertas
penyaring
10) Labu busen
- Bahan
1) Aquades
2) Bakso
3) Sosis
4) Mie
instant
5) Ikan
asin
6) Tahu
7) Saos
8) Mie
kantin
9) Teh
kemasan
10) Krupuk
11) Ekstrak
kunyit
12) Formalin
13) Boraks
14) Asam
asetat glacial (CH3COOH)
15) KMnO7
16) FeCl3
17) NaOH
18) NH3
D. CARA
KERJA
- 1) Tes Boraks
a) Ambil
sampel dari bahan makanan yang akan diuji.
b) Letakkan
masing-masing makanan tersebut pada dua tempat di plat tetes.
c) Tambahkan
5 tetes ekstrak kunyit pada makanan yang pertama.
d) Kemudian
5 tetes larutan boraks pada makanan yang kedua.
e) Amati
perubahan warna yang terjadi pada makanan.
f) Jika
pada makanan yang di tetesi larutan boraks mengalami perubahan warna menjadi
merah atau merah tua, maka makanan tersebut mengandung boraks.
- 2) Tes Formalin
a) Rebus
sampel dari bahan makanan yang akan diuji.
b) Bagi
rebusan air dari bahan makanan tersebut ke dalam 2 tabung reaksi.
c) Masukkan
masing-masing larutan tersebut ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml.
d) Panaskan
larutan yang pertama selama 1-2 menit sambil menambahkan masing-masing 5 tetes asam
asetat glacial (CH3COOH) dan 5 tetes KMnO7.
e) Pada
larutan yang kedua tambahkan 5 tetes formalin.
f) Amati
perubahan yang terjadi pada masing-masing larutan.
g) Apabila
terdapat endapan hitam pada larutan yang ditetesi formalin maka makanan
tersebut mengandung formalin.
- 3) Tes Benzoat
a) Masukkan
5 ml minuman di tabung reaksi.
b) Tambahkan
masing-masing 5 tetes NaOH dan 5 tetes NH3 pada minuman tersebut.
c) Rebus
larutan tersebut di atas labu busen dan memegangnya menggunakan penjepit tabung
reaksi.
d) Saring
larutan tersebut menggunakan kertas penyaring.
e) Tambahkan
5 tetes FeCl3 pada larutan yang sudah disaring.
f) Amati
perubahan yang terjadi pada larutan tersebut.
g) Jika
terbentuk endapan salmon pada larutan tersebut maka minuman tersebut mengandung
benzoat.
E. HASIL
PENGAMATAN
- 1) Tes Boraks
No.
|
Zat
Makanan
|
Boraks
|
1.
|
Bakso
|
û
|
2.
|
Sosis
|
û
|
3.
|
Mie
instant
|
û
|
4.
|
Tahu
|
û
|
5.
|
Ikan
asin
|
û
|
6.
|
Krupuk
|
û
|
2)
Tes Formalin
No.
|
Zat
Makanan
|
Formalin
|
1.
|
Bakso
|
û
|
2.
|
Sosis
|
û
|
3.
|
Mie
instant
|
û
|
4.
|
Saos
|
ü
|
5.
|
Mie
kantin
|
ü
|
6.
|
Ikan
asin
|
ü
|
3)
Tes Benzoat
No.
|
Minuman
|
Benzoat
|
1.
|
Teh
kemasan
|
ü
|
F. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum
ini kita menggunakan zat yang digunakan sebagai indikator untuk mengetahui
kandungan zat aditif pada makanan, antara lain boraks, formalin dan asam
benzoat. Bahan makanan yang di uji yaitu bakso, sosis, mie instant, mie kantin,
teh kemasan, saos, ikan asin, tahu, dan krupuk. Saat praktikum uji boraks
terhadap makanan tersebut, didapat hasil bahwa tidak ada satu pun makanan
tersebut yang mengandung boraks. Ketika makanan tersebut ditetesi dengan boraks
(indikator), makanan tersebut tidak ada yang mengalami perubahan warna. Apabila
suatu makanan mengandung boraks, maka ketika makanan itu ditetesi dengan boraks
(indikator) akan mengalami perubahan warna menjadi merah bata. Namun, saat
praktikum uji formalin, diantara makanan tersebut ada yang mengandung formalin
yaitu saos, mie kantin, dan ikan asin. Sebab, saat rebusan air dari makanan
tersebut ditetesi dengan formalin (indikator), pada rebusan air tersebut terbentuk
endapan hitam walaupun hanya sedikit. Saat dilakukan uji benzoat terhadap teh
kemasan, teh tersebut mengandung asam benzoat karena setelah disaring dan
ditetesi dengan FeCl3, pada teh tersebut mengalami perubahan warna
dan terbentuk endapan salmon.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa bahan makanan
diatas tidak ada yang mengandung boraks. Namun, ada beberapa bahan makanan yang
mengandung formalin yaitu saos, mie kantin dan ikan asin. Sedangkan teh kemasan
mengandung asam benzoat.
Mana daftar pustaka nya
BalasHapusGoblog
Hapusgevlek, you too
Hapuslop u too
Hapuscari pake mata goblok
Hapusarti U^ apa ya
BalasHapusItu artinya tidak mengandung
Hapusartinya saya gay
Hapusminimal cari di gugel
HapusLatar belakangnya nggak ada ya?
BalasHapusya kok tidak ada latar belangnya?
Hapuskamu nanyeak
Hapusminimal cari pake mata
HapusLatar belakangnya kok nggak ada
BalasHapusGoblog
Hapusaduhh goblog amat lu
Hapusagus lapar bukk
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskamu pasti anaknya mirna chrismawati
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushay bu
BalasHapushalo
Hapushalo mama
Hapushalo nanti
Hapusyang baca lesbi, se-lesbi lesbi nya
Hapuslandasan teori isinya apa bu?
BalasHapushah
BalasHapusjudul
BalasHapustujuan
landasan teori
alat & bahan
hasil
trus apa lagi?
terus komentar
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushaleluya pujilah nama Tuhan
BalasHapusAamiin Ya Rabbal Alamin
Hapustinky winky... diksi.... lala... po... teletubby... telletubby...
BalasHapus